Lanjut usia seringkali alami kecelakaan sebab jatuh yang tentunya berbahaya untuk kesehatan mereka Salah satunya kecelakaan yang seringkali berlangsung pada golongan lanjut usia ialah kecelakaan sebab jatuh. Walau adalah hal yang seringkali berlangsung, kecelakaan sebab jatuh seringkali dipandang sepele.
Golongan lanjut usia bisa dengan gampang jatuh di tangga, ruang yang remang, lantai yang baru dipel atau licin, ada karpet yang tidak diadakan dengan rapi di atas lantai, serta waktu berusaha untuk mendapatkan barang di almari, dan lain-lain.
[[artikel-terkait]]
5 Karena kecelakaan pada lansiaGangguan pandangan serta kekurangan pada otot atau kesetimbangan bisa jadi pemicu kecelakaan sebab jatuh. Tanggapan yang lamban serta kesusahan untuk fokus semakin tingkatkan kekuatan golongan lanjut usia alami kecelakaan sebab jatuh.
Kecelakaan sebab jatuh sepintas nampak tidak serius, tapi sebetulnya kecelakaan sebab jatuh bisa menyebabkan beberapa gangguan yang serius.
1. Iritoma epidural Waktu jatuh, hantaman di antara kepala serta lantai bisa mengakibatkan otak terbentur dengan tengkorak serta membuat beberapa sel otak, dinding otak, atau pembuluh darah di otak pecah. Tengkorak kepala ialah ruang tertutup yang tidak memiliki aliran keluar, hingga perdarahan dalam tengkorak akan tingkatkan desakan ke otak.
Kerusakan itu mengakibatkan pendarahan antara susunan pelindung di sekitar otak dengan tengkorak. Bila tidak selekasnya diatasi, pendarahan ini bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran serta kematian.
Tanda-tanda iritoma epidural bisa ada sekejap sesudah jatuh atau beberapa saat sesudah kecelakaan berlangsung. Tanda-tanda yang bisa dirasa ialah ketidaktahuan, kejang, pusing, mual, perkembangan dalam bernapas, hilangnya pandangan di satu bagian, serta muntah
Artikel Bermanfaat Tentang Bola Online
Artikel Bermanfaat Tentang Bola Online
Tanda-tanda yang lain ialah pupil yang jadi membesar pada satu mata, sakit di kepala yang kronis, rasa ngantuk atau kehilangan kesadaran, serta kekurangan pada beberapa badan. Pasien dapat alami koma.
2. Luka saraf tulang belakangCedera saraf tulang belakang pada umur di atas 65 tahun sering karena jatuh. Luka saraf tulang belakang tidak bisa diobati serta menyebabkan perkembangan permanen serta kecacatan pada peranan badan pasien.
Pasien masih bisa gerakkan serta merasai bagian-bagian bawah badan, atau benar-benar tidak bisa gerakkan serta merasai sisi bawah badan.
Kecuali tidak bisa gerakkan serta merasai anggota badan spesifik, luka saraf tulang belakang karena kecelakaan sebab jatuh bisa membuat pasien kehilangan kendali buang air besar serta kecil, rasakan sakit atau sensasi menusuk, dan perkembangan pada peranan seksual.
Hal-hal lain yang bisa dirasa ialah refleks badan yang berlebihan atau kejang, dan kesusahan untuk bernapas, batuk, serta keluarkan dahak dari paru-paru.
3. Gegar otakKecelakaan sebab jatuh bisa menyebabkan gegar otak atau hilangnya peranan normal otak dengan cara sesaat. Orang yang alami gegar otak tidak selamanya kehilangan kesadarannya, tapi gegar otak bisa membuat pasien jadi bingung.
Gegar otak punya pengaruh pada memory, refleks, daya logika, langkah bicara, pengaturan otot, serta kesetimbangan badan. Sering pasien tidak bisa mengingat insiden sebelum atau setelah kecelakaan. Gegar otak bukan hal yang sepele serta harus diatasi dengan serius.
4. Keretakan tengkorakKeretakan pada tengkorak dikarenakan oleh ada bentrokan kuat yang bisa meretakkan tengkorak, diantaranya ialah hantaman waktu kecelakaan sebab jatuh.
Gejala-gejala mudah yang bisa dirasakan ialah mual, pandangan kabur, hilangnya kesetimbangan, leher yang kaku, sakit di kepala, muntah, resah, gampang geram, ketidaktahuan, rasa kantuk yang berlebihan, tidak sadarkan diri, serta pupil yang tidak bereaksi pada sinar.
Sesaat tanda-tanda berat yang bisa dirasakan ialah rasakan sakit yang kronis, bengkak, kemerahan, serta sensasi hangat di wilayah yang terbentur, serta memar pada wilayah yang luka, di bawah mata, atau di belakang telinga.
Perdarahan bisa berlangsung pada cedera di dekat wilayah yang luka, di wilayah luka, atau di sekitar mata, telinga, serta hidung. Perdaharan dapat muncul di kulit untuk bengkak.
5. Luka aksonal difus (diffuse axonal injury)Ketika kecelakaan sebab jatuh berlangsung, otak bisa bergerak dengan cepat serta mendadak dalam tengkorak yang mengakibatkan jaringan otak putus. Luka ini adalah salah satunya luka otak umum serta yang sangat kronis.
Bila luka aksonal difus kronis, karena itu pasien bisa kehilangan kesadaran semasa enam jam atau bisa lebih. Waktu luka tidak kronis, pasien masih sadar tapi bisa alami gejala-gejala kerusakan otak.
Gejala-gejala yang bisa dirasa ialah sakit di kepala, kesusahan tidur, mual atau muntah, ketidaktahuan atau disorientasi, tidur semakin lama dari umumnya, pusing atau kehilangan kesetimbangan, serta berasa capek atau mengantuk.
Jangan meremehkan kecelakaan pada lanjut usia. Bawa serta orang-tua Anda ke dokter selekasnya sesudah mereka jatuh agar selekasnya memperoleh perlakuan.